whatsapp image 2025 12 09 at 9.52.17 pm

Komitmen Penguatan Vokasi: SMK Negeri 1 Tekung Terlibat dalam Simposium Nasional Ketahanan Pangan

Jakarta — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat SMK menyelenggarakan Simposium Penyelarasan dan Revitalisasi Vokasi Bidang Ketahanan Pangan pada 8–9 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 07.30 WIB dan disiarkan melalui kanal YouTube Direktorat SMK ini menjadi forum strategis untuk merumuskan rekomendasi kebijakan penguatan pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri pangan, pertanian, perikanan, dan peternakan.

Simposium menghadirkan pakar, akademisi, pelaku industri, pejabat kementerian, serta perwakilan sekolah vokasi dari berbagai daerah. Kepala SMK Negeri 1 Tekung, Dradjat Tri Atmadja, S.TP., M.M, turut hadir mewakili sekolah dan mengikuti seluruh rangkaian diskusi kebijakan, pemaparan inovasi teknologi, serta rekomendasi penguatan ekosistem ketahanan pangan nasional.

Isu utama yang mengemuka dalam simposium ini adalah tantangan regenerasi pelaku sektor pangan. Data menunjukkan bahwa 60–70 persen petani Indonesia berusia di atas 43 tahun, sementara partisipasi generasi Z di sektor pertanian masih sangat rendah. Hal ini menuntut peran strategis SMK sebagai pusat pengembangan talenta muda yang kompeten di bidang pangan dan agroindustri.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mukti, dalam sambutannya menegaskan bahwa vokasi harus menjadi motor regenerasi pelaku pangan yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi. Sementara itu, Wakil Menteri, Atip Latiful Hayat, menekankan pentingnya mengubah persepsi tentang profesi pertanian melalui pendekatan modern berbasis smart farming, digital agriculture, dan kewirausahaan.

Sejumlah narasumber turut memperkaya diskusi, di antaranya:

  • Prof. Bambang Suhartanto (UGM) – menyoroti pentingnya keterlibatan siswa SMK dalam rantai nilai pangan sejak dini.
  • Dr. Muhammad Amin, S.Pi., M.Si. (Kementan) – memaparkan perkembangan teknologi seperti IoT, sensor tanah, drone pemantau, dan analitik data yang kini menjadi kompetensi wajib di sektor pangan.
  • Nur Avianto, SP, M.G. (Bappenas) – menekankan urgensi regenerasi petani untuk keberlanjutan pangan jangka panjang.
  • Wiwin Purbaningsih, M.A. (SERU Research Institute) – menyampaikan hasil riset mengenai tantangan SMK pertanian, termasuk kebutuhan pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi guru produktif, serta penguatan fasilitas praktik dan literasi digital.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMK Negeri 1 Tekung, Dradjat Tri Atmadja, S.TP., M.M, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan simposium yang memberikan gambaran komprehensif terkait arah kebijakan vokasi pangan di Indonesia. Beliau menegaskan komitmen sekolah untuk terus memperkuat kompetensi siswa, memperbarui kurikulum berbasis kebutuhan industri, serta membuka ruang kolaborasi dengan berbagai mitra.
“Simposium ini memberikan wawasan sekaligus arah pengembangan bagi sekolah untuk memastikan lulusan SMK siap menjadi bagian dari solusi ketahanan pangan nasional. Integrasi teknologi, penguatan teaching factory, dan pengembangan kewirausahaan akan menjadi fokus kami ke depan,” ujar beliau.

Kementerian juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak, termasuk pemerataan program SMK Pusat Keunggulan, Business Matching, dan dukungan pembiayaan seperti KUR untuk mendorong partisipasi pelaku muda di sektor pangan.

Melalui kegiatan ini, peran SMK sebagai pusat inovasi dan regenerasi pelaku pangan semakin dipertegas. Pemerintah dan pemangku kepentingan bersepakat bahwa ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada produksi, tetapi juga pada regenerasi, inovasi, dan kolaborasi. SMK Negeri 1 Tekung berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dalam upaya tersebut dengan terus menghadirkan pendidikan vokasi yang relevan, adaptif, dan berorientasi masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *